Apa yang Terjadi di Bybit? Hack Rp24 Triliun dan Bank Run Besar-besaran!

Dunia kripto kembali gempar! Bybit, salah satu exchange terbesar, baru saja mengalami peretasan senilai hampir $1.5 miliar (sekitar Rp24 triliun). Tak berhenti di situ, kejadian ini memicu “bank run” lebih dari $4 miliar (sekitar Rp64 triliun), membuat total dana yang keluar dari platform ini mencapai $5.5 miliar (sekitar Rp88 triliun). Gila, kan?

CEO Bybit, Ben Zhou, langsung turun tangan setelah kejadian ini. Dalam sesi X Spaces, ia mengungkapkan bagaimana timnya bekerja keras untuk memproses penarikan dan menangani kepanikan pengguna. Lantas, bagaimana semua ini bisa terjadi?

Kronologi Peretasan Bybit

Peretas yang diduga berasal dari kelompok Lazarus dari Korea Utara berhasil menguras cold wallet ether milik Bybit. Data dari DeFiLlama menunjukkan total aset yang disimpan dalam wallet terkait Bybit anjlok dari sekitar $16.9 miliar menjadi $11.2 miliar.

Yang bikin tambah rumit, Bybit tidak hanya kehilangan dana akibat hack, tapi juga menghadapi bank run besar-besaran. Mayoritas pengguna tidak menarik ether, melainkan stablecoin, khususnya USDT. Masalahnya, sekitar $3 miliar USDT tersimpan dalam wallet Safe yang tiba-tiba menonaktifkan fitur smart wallet mereka untuk alasan keamanan.

Bybit Kejar Dana, Bikin Software Sendiri

Saat Safe memutuskan untuk menonaktifkan beberapa fungsi smart wallet-nya, Bybit langsung kelabakan. CEO Ben Zhou menginstruksikan timnya untuk mencari solusi agar dana tersebut bisa diakses.

Akhirnya, mereka mengembangkan software sendiri berbasis kode dari Etherscan untuk memverifikasi tanda tangan transaksi secara manual. Bayangkan betapa menegangkannya situasi ini, terutama saat permintaan penarikan terus bertambah hingga $100.000 hanya dalam dua jam setelah insiden terjadi!

Setelah semalaman begadang, tim Bybit akhirnya berhasil mengakses kembali $3 miliar stablecoin mereka dan menyalurkan dana untuk penarikan pengguna. Namun, dalam prosesnya, mereka harus memindahkan banyak dana dari cold wallet Safe dan kini tengah mencari alternatif sistem penyimpanan baru.

Bisakah Ethereum Dirotasi Kembali?

Salah satu usulan yang muncul dari komunitas kripto adalah menggulirkan kembali blockchain Ethereum untuk membalikkan transaksi yang sudah terjadi. Bahkan, CEO Bybit mengaku bahwa timnya sempat berdiskusi dengan Vitalik Buterin dan Ethereum Foundation untuk mencari solusi.

Namun, melakukan rollback pada blockchain bukan perkara mudah. Selain membutuhkan konsensus komunitas, langkah ini bisa memicu hard fork yang berpotensi membelah jaringan Ethereum menjadi dua. Hal ini tentu bisa mengundang kritik dan polemik besar di dunia kripto.

Apa Penyebab Utama Peretasan Ini?

Yang bikin makin bikin penasaran, sampai sekarang belum ada kejelasan soal bagaimana peretas bisa masuk ke sistem Bybit. Zhou memastikan bahwa laptop timnya tidak dikompromikan, dan pergerakan transaksi para penandatangan terlihat normal. Ia hanya bisa memastikan bahwa masalahnya berkisar pada cold wallet Safe, tapi belum diketahui apakah ini kesalahan dari pihak Bybit atau Safe itu sendiri.

Pelajaran yang Bisa Diambil

Kejadian ini mengingatkan kita bahwa bahkan exchange besar sekalipun bisa mengalami masalah serius. Jika kamu menyimpan dana dalam exchange, mungkin ini saatnya mempertimbangkan cold wallet pribadi untuk keamanan maksimal.

Dunia kripto memang penuh kejutan. Jadi, selalu update informasi dan jangan lupa cek ulang tempat penyimpanan aset digitalmu!